KISAH PEREMPUAN ISTERI NELAYAN

Gambar
KISAH REMPUAN ISTERI NELAYAN oleh : marlon Siapa sangka sugianti 55 tahun, janda tua yang tinggal di Gilamanuk Kecamatan Melya Kabupaten Jembrana Provinsi Bali ini suda puluhan tahun mengarungi lautan. Pekerjaannya sebagai nelayan dilakoninya lebih dari 20 tahun, sejak dirinya menjanda ditinggal suaminya yang melaut entah kemana dan tidak pernah kembali. “saya tidak tahu, suami saya pergi sama perempuan ataukah pergi ditelang samudera. Sejak itulah saya sendiri yang melaut cari ikan untuk hidup anak-anak saya” ungkap sugianti. Namun kini di umurnya yang semakin tua yakni 55 tahun, si janda tua ini sudah merasa tak kuat melawan panasnya terik matahari dan ganasnya terjangan ombak lautan. Ia hanya meringkuk lemah di gubuknya yang nyaris roboh seorang diri. Kondisi ini diakuinya berjalan selama hamper dua tahun, dan sekarang sudah tidak melaut lagi. Untuk berjalan keluar kamar saja janda tua ini bahkan harus tertatih-tatih. Dia mengaku sering terjatuh sa...

ideologi politik


PERBEDAAN IDIOLOGI PARTAI DALAM BERKOALISI

MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PADA MASYARAKAT

 

Perbedaan ideologi memang menjadi masalah dan tidak harus berkoalisi, karena ideolgi sendiri mempunyai ikatan yang sangat kuat terhadap suatu partai dan akan menjelaskan basis sistim nilai dan faham yang menjelaskan mengapa suatu partai harus ada,  selain itu ideologi merupakan baisis perjuangan atau cita-cita yang ingin di capai suatu partai politik. platform partai tentang permasalahan bangsa dan Negara menjadi tolak ukur yang penting dalam impementasi ideologi pilitik

Dengan demikian ideologi seharusnya melekat pada kehadiran suatu partai politik suatu nilai kepercayaan dan norma harus tercermin dalam semua aspek organisasi partai politik bersangkutan sementara itu Thompson (2004) melihat bahwa ideologi politik menjiwai setiap aktivitas organisasi partai politik, baik berupa pernyataan, kritikan, program, dan isu politik di sini ideologi mendapatkan muatan yang sangat besar dan tak kala pentingnya berupa tujuan akhir dan kondisi ideal yang ingin di capai. Pemahaman ideologi dengan dasar ini secara implinsit menyatakan bahwa pertempuran ideologi adalah pertempuran yang berkaitan dengan kondisi ideal masyarakat yang akan di wujudkan para pelaku, masing-masing ideologi memiliki pemahaman berbeda tentang keadaan ideal masyarakat yang seharusnya di upayakan.

Tetapi Dinamika politik dari masa ke masa masi terus sama saja berpolitik masi lebih mengutamakan kepentngan kelompok-kelompok tertentu untuk meraih kesuksesan setelah itu membagi-bagi jabatan infrastruktur politik maupun suprastruktur politik kepada kroni-kroninya, di pangung politik berbagai cara yang di tempu oleh aktor politik di pandang biasa-biasa saja dan wajar namun mempunyayi dampak yang kurang baik terhadap kebijakan yang akan di ambil lebih lagi. kebijakan ini akan di emplementasikan kepada masyarakat kemudian akan membuat keliru masyarakat misalnya yang di pilih partai berideologi kapitalis dengan tujuan kebijakan yang di ambil lebih mengutamakan kepentingan ekonomi masyarakat, tetapi dalam implementasinya lebih pada ketahanaan militer, agama dan lain-lain, lalu membuat keridak percayaan masyarakat terhadap edeologi partai.

Para politisi hanya sibuk memikirkan strategi partainya agar dapat menang di pemilu hingga strategi yang di pakai dengan cara mobilisasi masa, money politik, dan strategi partai untuk berkoalisi dengan partai lain yang mempunyayi ideologi yang tidak sama. Masalahnya adalah awalnya partai tidak memberikan pendidikan ideologi yang memadai kepada masyarakat di tambah masyarakat ini tidak memahami itu soal ideologi partai, penduduk Indonesia tergolong masyarakat tradisional hingga mempengaruhi keputusan politik  masyarakat dalam menjatuhkan pilihannya hanya pada ikatan emosiaonalnya saja seperti melihat, suku, agama, ikatan darah yang kuat, teman dekat, lebi parah lagi hanya memandang seoarang pemimpin sebagi orang yang suci atau melihat hegemoni politik yang di tampilkannya. Hanya sedikit yang mejatuhkan pilihannya secara rasional dengan menganalisis ideologi partai dan ideologi partai yang di ajak untuk berkoalisi.

Strategi berkoalisi semacam asal-asalan yang penting menang di pemilu, koalisi sendiri mempunyayi pengertian yaitu: penyatuan atau pengabungan partai untuk memenangkan pemilu atau mendapatkan jabatan-jabatan di legislatif. Strategi untuk berkolisi dengan partai lain cara ini di munkinkan sejauh mana partai yang akan di ajak berkoalisi itu konsisten atau satu pikiran dengan ideologi partai politik yang mengajak berkoalisi dan tidak hanya mengejar tujuan praktis, yaitu memengangkan pemilu (pemilihan umum). Pemilihan partai yang di ajak berkoalisi perlu mempertimbangakn image yang akan di tangkap oleh masyarakat luas. Perbedaan atau persamaan ideologi akan tercermin dalam kebijakan-kebijakan suatu partai, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Menganalisis ideologi politik di butuhkan pendekatan yang komperhesif, mulai dari sisi orasi, figure yang di tonjolkan misi dan fisi partai, strategi partai, struktur organisasi, media komonikasi, dan isu-isu politik yang di tawarkan kepada publik. Bahkan bukan hanya itu ideology partai pun dapat di cermati melaui hal-hal yang bersifat non-organisasional alias individual seperti cara pakaian, Bahasa tubuh, dan karakter fungsionarisasi partai, serta kandidat yang akan di usung.

 

Kekuatan suatu ideologi partai politik juga dapat di ukur dari kejelasan persepsi masyarakat akan nilai dan faham yang menjadi basisi perjuangannya ketika masyarakat memahami identitas dan basis perjuangan suatu partai politik dapat di katakana bahwa ideologinya kuat, begitu sebaliknya ketika msyarakat tidak melihat dengan baik maka dapat di katakan bahwa ideologi politiknya lemah.

Seperti tadi suda di singung penulis tentang pendidikan ideologi partai politik mempunyai peran yang sangat besar dalam hal ini perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk terus memberi pendidikan ideologi, karena kalau di lihat masyarakat sebagi elemen terpenting dari demokrasi sehat tidaknya realitas politik sebagian besar di tentukan dari sehat tidaknya rakyat sebagiannya di tentukan seha tidaknya ideologi dan pejabat. Politik yang beretika dan bermoral seharusnya tidak bertentangan dengan etika dan ideologi yang di usung.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMERAN NOVEL SASTRAWAN MUDA PAPUA PAMERKAN DUA NOVEL.

DATA MAHASISWA UNCEN HILANG DI PDPT