Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

KISAH PEREMPUAN ISTERI NELAYAN

Gambar
KISAH REMPUAN ISTERI NELAYAN oleh : marlon Siapa sangka sugianti 55 tahun, janda tua yang tinggal di Gilamanuk Kecamatan Melya Kabupaten Jembrana Provinsi Bali ini suda puluhan tahun mengarungi lautan. Pekerjaannya sebagai nelayan dilakoninya lebih dari 20 tahun, sejak dirinya menjanda ditinggal suaminya yang melaut entah kemana dan tidak pernah kembali. “saya tidak tahu, suami saya pergi sama perempuan ataukah pergi ditelang samudera. Sejak itulah saya sendiri yang melaut cari ikan untuk hidup anak-anak saya” ungkap sugianti. Namun kini di umurnya yang semakin tua yakni 55 tahun, si janda tua ini sudah merasa tak kuat melawan panasnya terik matahari dan ganasnya terjangan ombak lautan. Ia hanya meringkuk lemah di gubuknya yang nyaris roboh seorang diri. Kondisi ini diakuinya berjalan selama hamper dua tahun, dan sekarang sudah tidak melaut lagi. Untuk berjalan keluar kamar saja janda tua ini bahkan harus tertatih-tatih. Dia mengaku sering terjatuh sa

MENYULAM KEMBALI BAHASA PADA FILSAFAT POSTMODERISME

MENYULAM KEMBALI BAHASA PADA FILSAFAT POSTMODERISME                 Oleh Marlon Nelwan Kaitana   Kita tudak bisa mengunakan bahasa untuk menjelaskan syarat kemunkinaan berbahasa itu sendiri bagimana bahasa pada dasarnya berkaitan dengan dunia sebab bahasa hanya bisa merepresentasikan atau melukiskan apa yang ada di dunia sedangakan hubungan antara bahasa itu sendiri dengan dunia tidak termasuk di sana. Katakanlah ini ibarat mengatakan bahwa (tanpa cerminaan dan akal-akala n ) seorang filsuf   hanya bias memotret dunia tapi tidak bias memotret dirinya sendiri yang sedang memotret dunia itu. Sekarang coba saya menarik perhatian kita untuk melihat pandangan heideger   menawarkan pandang tertentu untuk batas Bahasa dalam sebuah ceramahnya ia mengatakan. “kalau di lihat dari tampaknya saja semua ini tidak mengatakan apa-apa. Memang tidak mengatakan apa-apa selam a yang kita dengar hanyalah kalimat-kalimat yang di katakana saja dan kalimat itu lalu kita uji dengan logi

PERSATUKAN PERBEDAAN HATI UNTUK MEMBANGUN PAPUA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL

PERSATUKAN PERBEDAAN HATI UNTUK MEMBANGUN PAPUA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL                 Nama                           : MARLON NELWAN KAITANA Alamat                        : Jl. Perumnas III Waena Asrama Putra Uncen No hp                          : 082399225341 Email                           : marlonkaitana@gmail.com Alamat kampus            : Jl. Kampolker perumnas III waena               ABSTRAK P enguatan demokrasi dengan segala resikonya, serta globalisasi   termasuk perubahan peran dan interaksi antara negara. Menyatukan perbedaan hati untuk mebangun papua dalam menghadapi persaingan global, hal ini merupakan tantangan yang di hadapai bersama dan menuntut untuk di lihat secara bersama-sama, dalam menyusun karya ilmiah ini penulis mengunakan teknik pengumpulan data dari website dan buku kemu dian di analisis dengan cara mengaitkan dengan masalah, memperjelas dengan memberikan definisi penurut para

Postingan populer dari blog ini

‘Orang-orang berpikir bahwa data ada di cloud, tetapi tidak. Ada di lautan. '

PAMERAN NOVEL SASTRAWAN MUDA PAPUA PAMERKAN DUA NOVEL.